Jumat, 16 Desember 2011

Apa Fungsi dari Partai Politik itu?


Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Pengambilan keputusan mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu menyangkut seleksi terhadap beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah dipilih. Sedangkan untuk melaksanakan tujuan-tujuan itu perlu ditentukan kebijakan-kebijakan umum yang menyangkut pengaturan dan pembagian atau alokasi dari sumber-sumber yang ada.
Kita ketahui bahwa dalam demokrasi, partai berada dan beroperasi dalam suatu sistem kepartaian tertentu. Setiap partai merupakan bagian dari sistem kepartaian yang diterapkan di suatu negara. Dalam suatu sistem tertentu, partai berinteraksi dengan sekurang-kurangnya satu partai lain atau lebih sesuai dengan konstruksi relasi regulasi yang diberlakukan. Sistem kepartaian memberikan gambaran tentang struktur persaingan di antara sesama partai politik dalam upaya meraih pemerintahan. Sistem kepartaian yang melembaga cenderung meningkatkan stabilitas politik dan efektifitas pemerintahan.
Sistem kepartaian itu sendiri seharusnya tidak terlalu terfragmentasi. Hal ini dapat mendorong konflik dan bahkan kemacetan demokrasi. Tingkat fragmentasi dalam sistem kepartaian, dalam hal ini jumlah partai politik yang relevan dalam sebuah sistem, mungkin paling berpengaruh terhadap struktur persaingan antar-partai, interaksi dan stabilitas pemerintah.
Lalu sering kita dengar pendapat bahwa partai politik adalah salah satu komponen yang penting di dalam dinamika perpolitikan sebuah bangsa. Partai politik dipandang sebagai salah satu cara seseorang atau sekelompok individu untuk meraih kekuasaan.
Namun dibalik semua itu partai politik memiliki tugas dan fungsi sebagai sebuah instrumen politik diantaranya. Pertama, melakukan sosialisasi politik, pembentukan sikap dan orientasi politik para anggota masyarakat. Kedua, rekrutmen politik yaitu seleksi dan pemilihan atau pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem politik.
Ketiga, partisipasi politik, kegiatan warga negara biasa dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan umum dan ikut menentukan pemimpin pemerintahan.
Keempat, pemandu kepentingan, mengatur lalu lintas kepentingan yang seringkali bertentangan dan memiliki orientasi keuntungan sebanyak-banyaknya.
Kelima, komunikasi politik, partai politik melakukan proses penyampaian informasi mengenai politik dari pemerintah kepada masyarakat dan dari masyarakat kepada pemerintah. Keenam, pengendalian konflik, partai politik melakukan pengendalian konflik mulai dari perbedaan pendapat sampai pada pertikaian fisik antar individu atau kelompok. Ketujuh, Kontrol politik, partai politik melakukan kegiatan untuk menunjukan kesalahan, kelemahan dan penyimpangan dalam isi kebijakan atau pelaksaan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Yang menjadi persoalannya adalah apakah partai politik mampu menjalankan peran representasinya dalam mempertahankan eksistensinya sebagai parpol ataukah tidak? Kalau jawabannya mampu, berarti parpol tersebut telah mampu menjadi partai politik yang telah mendapat kepercayaan dari masyarakat dan akan mampu bersaing dengan parpol-parpol lainnya, sebaliknya jika parpol tersebut tidak atau kurang mampu menjalankan peran representasinya dengan baik, maka cepat atau lambat parpol tersebut akan memasuki masa kolaps dan berarti tingkat kepercayaan masyarakat terhadap parpol juga akan semakin berkurang.

Sabtu, 03 Desember 2011

Manifestasi QS Ali Imran 110 dan Pendidikan

Lagi krisis ide, jadi saya postkan tugas tutorial semester pertama saya ini. semoga bermanfaat....... Amien.
Pendidikan seharusnya, dalam tataran ideal, mestilah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Apabila kita telah berbicara kebutuhan, maka manusia menjadi tidak bisa hidup tanpanya. Pendidikan tentunya merubah pola pikir dan kemampuan manusia untuk hidup dengan lebih cerdas. Mereka memiliki sebuah  keahlian yang diharapkan dapat digunakan untuk sekedar mempertahankan hidup atau, bahkan sangat diharapkan, mereka menggunakan kemampuan yang mereka miliki tersebut untuk berbuat lebih dan bermanfaat bagi orang di sekitar mereka.
Orang-orang terdidiklah, apalagi  kaum muda, yang diharapkan dapat menjadi generasi pelurus, tidak hanya penerus yang hanya meneruskan apa yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka. Ada semacam usaha-usaha untuk berbuat lebih, mamberi makna yang lebih berarti dalam kehidupan mereka. Para insan terdidik seperti definisi yang kita sepakati disini, adalah mereka yang memiliki semangat untuk merubah. Semangat untuk bisa berkontribusi bagi apapun Orang-orang seperti ini lahir dari rahim-rahim semangat dan idealisme para pahlawan bangsa. Maka tidak berlebihan pula sekiranya menyebut golongan seperti ini sebagai pahlawan muda.
Mendengar kata pahlawan tentunya menginspirasi kita mengenai apa saja job description yang mereka pegang. Menjadi penerang di saat gelap, pelindung bagi yang lemah, pembela kebenaran di saat kebenaran itu hanya berdiri sendiri, dan mencegah apabila mungkar mulai meraja-lela di dalam hati-hati manusia.
Pembahasan tidak berhenti sampai disini. Ada hal substansial lagi yang sesungguhnya melingkupi  segala landasan berpikir ini. Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 110, yang artinya:
kamu sekalian (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah…”
Perkataan Dzat Yang Maha Agung diatas, tentunya menjadi sesuatu yang tidak bisa disangkal-sangkal lagi, bahwa hakekatnya, kita umat Islam adalah umat terbaik yang sengaja dilahirkan ke muka bumi ini untuk melakukan kerja-kerja besar pahlawan. Merekalah yang tnidak tenang melihat nasib bangsa yang terus dilanda masalah, merekalah yang tidak tenang apabila hidup mereka hanya menjadi beban bagi orang lain tanpa memberikan manfaat apapun.
Maka sesuatu yang patut untuk kita syukuri dengan tidak henti-hentinya bahwa kita bisa menjadi satu bagian dari umat terbaik yang pernah diciptakan Allah subhana wa ta’ala ini. Bayangkan, dengan kita tetap menjadi seorang muslim saja, kita adalah umat terbaik yang pernah ada. Apalagi apabila kita memiliki tools tambahan yang dapat menyokong tugas-tugas kita.
Analoginya bisa kita kembangkan dengan lebih jauh. Apabila menjadi seorang muslim saja kita telah dibai’at sebagai umat terbaik, apalagi dengan tambahan modal lain yang patut untuk kita kembangkan.
Di awal pembahasan ini, telah kita yakini bahwa pendidikan merupakan hal yang mau tidak mau haruslah dienyam oleh seluruh umat di dunia. Bahkan satu poin dari sekian penjabaran Human Rights sekalipun, menempatkan pendidikan sebagai satu hak wajib yang harus diterima oleh umat se-dunia. Sebab, memang, pendidikan hakekatnya adalah modal dasar yang mesti ditanam oleh manusia sehingga dengan hasil yang mereka tuai itu, dapat menjadi amunisi-amunisi intelektual yang mengisi selongsong senjata kehidupan mereka. Yang dengan senjata yang mereka miliki itu, ada target jelas yang mesti mereka kunci untuk ditembakkan dan memberikan ledakan besar bagi sasarannya. Namun karena amunisi senjata mereka adalah kecerdasan dan kemauan untuk bermanfaat, maka sasaran-sasaran tembak mereka tidak akan merasakan sakit dan penderitaan tapi adalah kesejukan dan kedamaian yang mereka dapatkan dari para pahlawan yang menyelamatkan mereka. Inilah yang dinamakan sebagai seorang muslim, yang dengan keislaman mereka saja mereka telah menjadi insan terbaik, ditambah lagi dengan benih baru (pendidikan) yang mereka tanamkan di lahan hati yang subur dari seorang umat terbaik. Sungguh luar biasa scenario penciptaan Allah ini.
Agar selesai sampai pada akhir, mari kita tilik sekali lagi firman Allah pada surat Ali Imran ayat 110 yang telah dibahas sebagian di atas.
kamu sekalian (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah…”
Demi melengkapi kesempurnaan seorang muslim, maka Allah memberi standar tersendiri bagi umat  terbaik tersebut.  Umat terbaik mestilah menunjukkan gelagat terbaik pula. Ia haruslah bersifat dan berperilaku mulia. Membawa orang lain ke dalam  kehidupan yang lebih baik, membuat mereka berbuat dengan lebih baik pula. Tidak sekadar mengajak kepada kebaikan, namun juga mencegah pribadi ataupun komunitas di sekitarnya agar tidak berbuat jahil. Atau dalam bahasa Qur’an yang disebut dengan ta’muruuna bil ma’ruuf wa tanhauna ‘anil munkar, dan tentu saja wa tu’minuuna billah.
Benang merah dari semua ini sepertinya sudah jelas, bahwa umat Islam haruslah menjadi seorang intelektual yang bernilai dan bermanfaat bagi orang sekitar, yang sekali lagi dengan keislamannya membawa atmosfer perubahan yang nyata, dan dengan pendidikan serta keahlian yang ia miliki membawa nilai tambah yang signifikan untuk umat. Itulah pahlawan yang sesungguhnya dari kumpulan orang-orang terbaik.

Selasa, 22 November 2011

Penyebab Kekalah Timnas di Final Sea Games

Kekalahan Timnas U-23 Indonesia dari Malaysia menambah kesedihan bagi seluruh warga Negara Indonesia terlebih suporter fanatik Timnas Indonesia.


Pertandingan Final Sepakbola SEA Games yang dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (21 November 2011) dipadati kurang lebih 80ribu penonton, dan hampir mayoritas penonton adalah warga Negara Indonesia. Harapan ingin melihat Tim Sepakbola Indonesia meraih gelar ternyata belum tercapai.
Inilah beberapa alasan atau penyebab kenapa Timnas kita kalah lagi untuk yang kedua kalinya, dan alasan ini Saya peroleh dari pengamatan langsung oleh mata dan kepala saya sendiri yang melihat langsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno pertandingan antara Timnas U-23 Vs Malaysia.

Pertama, alasannya karena ulah dari suporter Timnas Garuda itu sendiri, kenapa karena ketika Timnas Malaysia menyanyikan lagu kebangsaannya suporter kita menghina dan mengganggunya. Dan hal tersebut menjadikan Malaysia menjadi Termotivasi, kita lihat satu contoh ketika pertandingan liga inggris antara Liverpool melawan Chelsea, Liverpool bangkit ketika Chelsea memasukan Torres dan Mireles dan itu membuat Liverpool termotivasi untuk memenangkan pertandingan tersebut, dan hasil terakhir Liverpool menang dengan sekor 2-1. jadi motivasi yang didapatkan oleh Malaysia karena ulah suporter kita sendiri.

Yang kedua yang menjadi alasan kekalahan Timnas yaitu kurangnya konsentrasi ketika Timnas telah unggul. Inkonsistensi diperlihatkan Garuda muda pada saat situasi sedang unggul juga terlihat pada pertandingan sebelum-sebelumnya melawan Thailand dan Singapura. Thailand dan Singapura dengan kondisi kekurangan pemain (akibat kartu merah) bisa merepotkan lini tengah dan belakang Indonesia. Tentu saja ini bukan hal yang baik bagi Garuda Muda kedepannya. Seharusnya dengan situasi unggul atas lawan, kita harus lebih fokus pada semua lini. Kedisiplinan dalam menjaga pemain lawan sangat diperlukan pada saat situasi sedang unggul, apalagi cuma unggul 1-0. Yang saya pribadi sesalkan pada pertandingan Final Sea Games ini adalah kelengahan Garuda Muda Indonesia dalam mengatasi situasi yang sedang unggul atas lawan. Pertandingan sepakbola berlangsung selama 90 menit, bukan hanya 20 menit awal.

Semoga kekalahan ini tidak menjatuhkan semangat juang skuad merah putih. Tidak menyurutkan dukungan masyarakat terhadap timnas. Serta Timnas U23 “Garuda Muda” Indonesia mampu berbenah diri dengan menjadikannya sebagai motivasi, modal serta pelajaran berharga untuk pada akhirnya keluar menjadi juara.

"Ketika anda Kalah, anda harus cepat melupakannya dan konsentrasi berlatih untuk memenangkan turnamen selanjutnya" (Jose Mourinho - Real Madrid Coach)

Jumat, 18 November 2011

Kekalahan Timnas U-23

Kekalahan Timnas sepakbola U-23 Indonesia di tangan Malaysia dalam lanjutan penyisihan group A di event Sea Games kemarin, membuat publik Indonesia harus gigit jari dan menerima tamparan keras dari musuh bebuyutan tersebut. Sebab ini merupakan kekalahan yang kedua kalinya di ajang yang berbeda untuk timnas garuda oleh Malaysia, yang pertama ketika timnas senior dikalahkan di final Piala AFF dan yang kedua kemarin petang garuda muda ditekuk dengan skor 0-1 oleh Malaysia U-23.
Yang menjadi sebab kenapa publik Indonesia seperti mendapatkan tamparan keras atas kekalahan dari Malaysia yaitu karena kekalahan dari Malaysia sama halnya dengan kita mendapatkan hinaan dari mantan pacar, serta suami yang diusir dari rumah oleh istrinya.
Walaupun kekalahan ini tidak membuat garuda muda tersingkir dari ajang Sea Games dan  menghentikan langkah timnas menuju semifinal, tapi kekalahan dari tim Malaysia sangat sulit diterima oleh kebanyakan masyarakat kita. Sebab bukan karena kalah saja tapi karena faktor lain yang membuat kekalahan dari Malaysia ini sukar untuk diterima, seperti ulah dari negara tetangga tersebut yang sering mengklaim kebudayaan yang ada di Indonesia serta pencaplokan sebagian daerah yang ada di Indonesia. itulah beberapa faktor yang membuat pertandingan dalam cabang olahraga yang di pertandingkan di ajang Sea Games antara Indonesia melawan Malaysia menjadi panas dan membuat para atlit sangat emosional bahkan bukan hanya para atlit yang sangat emosional, penonton pun sangat bersemangat dalam memberi dukungan untuk kemenangan Indonesia. Sehingga kemenangan atas Malaysia adalah harga mati yang tidak bisa di ganggu gugat.
Semoga kekalahan ini tidak menjatuhkan semangat juang skuad merah putih di semi final. Tidak menyurutkan dukungan masyarakat terhadap timnas di semifinal dan Insya Allah, final. Lebih dari semua itu, Rahmad Darmawan harus membuktikan bahwa strateginya lawan Malaysia memang tepat.

Senin, 14 November 2011

Tentang Sea Games, Nasionalisme dan Politik


Akhir-akhir ini Sea Games menjadi trending topic dalam dunia maya maupun dalam dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sea Games adalah ajang olahraga yang diadakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara di Asia Tenggara. Dan kali ini Indonesia mendapatkan sebuah kesempatan untuk menjadi tuan rumah bagi ajang bergengsi ini. Kesempatan menjadi tuan rumah di ajang Sea Games ini dapat memberikan kita pelajaran yang sangat besar yaitu dimana kita melatih atau merasakan sikap kebanggaan kita terhadap Negara atau sikap nasionalisme. Dua hal yang berbeda dari Sea Games dengan nasionalisme, Sea Games suatu ajang olahraga dan nasionalisme adalah suatu paham semangat kebangsaan. Namun dari adanya Sea Games dan kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah ini merupakan salah satu cara kita melihat sejauh mana rasa nasionalisme yang ada dalam diri kita.
Untuk para atlet sendiri yang berlaga di Sea Games pun sebelum berlangsungnya event tersebut telah dilatih mental oleh tentara  Pasukan Komando Khusus (Pusdikpassus), Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Untuk membangun rasa nasionalisme saat berjuang di SEA Games 2011, atlet-atlet yang bakal berlomba mendapat pelatihan fisik dan mental dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Para atlet tersebut, tidak terkecuali para pesepakbola timnas U-23 mendapat materi wawasan kebangsaan dan bela negara. Mereka diharapkan akan tampil mati-matian untuk meraih gelar juara bagi Indonesia.
Namun pertanyaannya adalah, apakah kita tetap bangga jika Indonesia sedang tidak berlaga di ajang olahraga sejenis Sea Games ini? dan apakah kita tetap mendukung Indonesia dengan semangat kebangsaan seperti saat Indonesia bertanding melawan negara lain? Serta bagaimana mempertahankan sikap nasionalisme itu ketika ajang seperti Sea Games ini berakhir?
Selama 17  kali keikutsertaan Indonesia di ajang Sea Games sejak tahun 1977, Indonesia berhasil menyabet 9 kali predikat Juara umum, tiga di antaranya diraih pada saat Indonedia sebagai tuan rumah. Yang terakhir dan sudah cukup lama adalah pada Sea Games ke 19 yang dilangsungkan di Jakarta. Dari fakta tersebut, Indonesia adalah sangat superior. Satu-satunya pesaing yang layak diperhitungkan hanya Thailand.
Lalu apa yang menyebabkan superior Indonesia terhenti sejak tahun 1997? Jawaban yang paling gampang adalah karena situasi poltik di Indonesia yang sejak itu terus bergejolak. Orde baru, dengan berbagai kekurangannya, berhasil menjaga stabilitas politik di tanah air. Dominasi Golkar saat itu menyurutkan semangat berpolitik. Jabatan bukanlah kursi panas seperti sekarang sehingga menteri di bidang olah raga, pengurus Koni dan induk-induk cabang olah raga bisa berkonsentrasi mengurus pekerjaannya tanpa diganggu berbagai kepentingan politik.
Runtuhnya Orde Baru pasca Sea Games 19 tahun 1997, kenyataannya telah mengurangi pamor Indonesia di tingkat Asia tenggara. Pada saat stabilitas politik Indonesia berada di titik nadir tahun 1999, Indonesia tidak mampu membuktikan sebagai pemegang sejarah pekan olah raga terbesar di Asia tenggara ini meskipun perhelatan acaranya dilaksanakan di Brunai Darussalam, yang lokasi geografisnya berada di wilayah Indonesia.
Memang untuk menjadi kampiun pada pesta olah raga terbesar di Asia Tenggara ini dipengaruhi oleh banyak factor. Selain faktor internal berupa kesiapan kontingen juga terdapat faktor ekseternal yaitu kemajuan olah raga dari negara-negara tetangga yang menjadi peserta juga.
Kebetulan pesta olah raga dua tahunan ke 26 tahun 2011 kali ini dilangsungkan di Indonesia. Artinya semua faktor keberuntungan sedang memihak Indonesia. Sebagai tuan rumah, tentunya Indonesia bisa mengirimkan atlitnya paling banyak, juga untuk cabang olah raga yang akan diikutinya, status tuan rumah juga tentunya akan memberi semangat lebih karena akan mendapat dukungan suporter paling banyak.
Dalam pesta olah raga yang di langsungkan di Jakarta dan Palembang ini, sepertinya tidak ada alasan bagi Indonesia gagal menempati podium utama sebagai juara umum. Para penanggung jawab olah raga negeri yang berpenduduk paling banyak di Asia Tenggara ini harus membuktikan bahwa stabilitas politik tidak mengganggu kinerja mereka. Mari kita buktikan apakah Menpora Andi Malarangeng lebih kompeten dari Hayono Isman (1993-1998), Akbar Tanjung (1988-1993) dan  Abdul Gafur (1978-1988) yang berhasil memenangi event-event itu secara beruntun atau sebaliknya.
Mudah-mudahan saja bau politik yang sudah berhembus jauh-jauh hari sejak persiapan acara tersebut dapat dihapus dengan mengalirnya emas ke pundi-pundi medali yang dapat mengantarkan Indonesia menjadi juara umum, minimal untuk mengulang keberhasilan tahun 1997. Semoga….

Kamis, 10 November 2011

Menjadi manusia paling bahagia

Kebahagiaan adalah kemampuan untuk mengatasi rintangan dan kesulitan. Kebahagiaan tidak akan datang jika kita hanya menantinya, pilar-pilar kebahagiaan adalah kekayaan, keamanan, kesehatan, dan agama. Kebahagiaan adalah kilasan waktu yang tak nyata. Orang yang bahagia adalah orang yang bisa melupakan sesuatu yang tidak mungkin lagi diperbaiki serta orang yang panjang umurnya dan baik amalnya. Jika kita tidak pernah bahagia saat kita di rumah jangan harap di tempat lain kita akan mendapatkan kebahagiaan. Ada empat perkara yang mendatangkan kebahagiaan; buku yang bermanfaat, anak yang baik, dan teman bergaul yang shalih. Diantara sekian banyak kenikmatan dunia  adalah berpergian bersama orang yang kita cintai, menjauhi orang yang kita benci , terhindar dari orang yang suka menyakiti, serta selalu mengingat keberhasilan. Kebahagiaan itu adalah ketika jiwa telah berhasil mencapai tingkat kesempurnaanya. Keberhasilan adalah ketika jiwa telah mendapatkan buah dari amalnya. Kebahagiaan di ibaratkan sebagai minyak wangi yang tidak bisa kita siramkan kepada orang di sekitar. Kebahagian juga membentuk sikap yang sewajarnya, meninggalkan ramalan-ramalan, dan membuang semua kekhawatiran di dalam hati. Ketika kita tidur, makan, dan minum kita tidak akan pernah bahagia, jika kita tidak melakukan sesuatu yang memberikan kedudukan yang tinggi, kepada orang-orang besar di muka bumi ini. Kebahagiaan tidak akan pernah kekal, meski selalu membuatmu senang sedangkan kesedihan takkan mengembalikan padamu sesuatu yang hilang.
Kebahagiaan adalah sesuatu yang banyak diburu oleh manusia. Apapun aktivitas yang dilakukan kita selalu berujung pada harapan akan sebuah kebahagiaan. Terlebih aspek duniawi tidak cukup untuk mendapatkan kebahagiaan hakiki. Karena kebahagiaan tidak terdapat hanya pada rumah mewah, harta melimpah dan kedudukan. Kebahagiaan ada dalam cara bersikap, tetapi bagaimana kita mendapatkanya??. Hanya orang-orang yang memiliki akal baik untuk mencari kebahagian dengan mudah. Sebab kebahagiaan sebenarnya terdapat pada diri kita masing- masing, hanya orang yang mengerti dirinya sendiri saja yang memiliki kebahagiaan yang sempurna. Dan bisa memahami segala apa yang ia miliki dan bisa mempergunakannya dengan sebaik-baiknya, serta berguna bagi semua orang bukan hanya untuk diri sendiri. Memanfaatkan kelebihan untuk orang lain dan membuat sesuatu yang membuat orang lain bahagia, itu adalah kebahagiaan yang luar biasa. Kebahagiaan itu juga dapat muncul jika kita selalu dekat dengan maha pencipta yaitu Allah, yang maha mendengar, mengasihi, mengampuni, dll. Dengan meningkatkan iman dan ibadah, berdzikir, dan  memperbanyak istighfar. Kita juga harus selalu membersihkan hati dan pikiran. Sebab itu semua berguna untuk membuat kita selalu senang dan tidak pernah gundah. Mengatur waktu supaya perjalanan kita lancar untuk mendapatkan sesuatu yang di cari. Berusaha keras dalam bekerja  dan perbanyak beramal karena itu bekal untuk kebahagiaan kita di akhirat nanti. Menuntut ilmu setinggi langit dan cari lah kebahagiaan itu dengan apa yang kita pelajari selama ini dan ilmu itu. Gaya hidup yang sederhana adalah gaya hidup yang lebih baik. Sikap optimis perlu digunakan dalam mencari kebahagiaan sebab itu memberikan rasa percaya diri tanpa putus asa. Jaga pergaulan kita agar terhindar dari perbuatan yang membuat kita sengsara. Pergunakanlah harta sebaik munkin jangan pernah menghamburkan harta. Bersabarlah jika kita mendapatkan cobaan karena hanya dengan bersabar cobaan itu bisa terlewati. Selalu bersyukur dengan apa yang diberikan Allah, karena dengan itu kita bisa memahami arti dari kebahagiaan. Menerima apa adanya dan jangan pernah mengeluh dengan apa yang ada adalah kunci sukses meraih kebahagiaan. Dengan semua itu kita dapat menjadi manusia yang paling bahagia.