Hubungan Sepak
bola dengan isu Reshuffle yang akan dilakukan oleh presiden SBY memang jauh
berbeda, tetapi kalau kita lihat dari tujuannya bisa kita lihat ada suatu hal
yang sama, yaitu mengenai pergantian dan penambahan pemain dalam suatu tim
sepak bola. Dalam sepak bola jika suatu tim kurang memuaskan dalam permainan
atau kurang memberikan hasil terbaik dalam setiap pertandingannya, maka seorang
menager sepak bola akan melakukan transfer pemain, baik itu menambah pemain
atau mengganti pemain dengan yang lebih baik. Dengan tujuan bahwa tim itu akan
lebih baik dalam setiap pertandingannya.
Reshuffle yang
dilakukan oleh presiden SBY pun sama, mengaharapkan penambahan wakil mentri
dalam kabinet bersatu jilid II itu agar
mengasilkan sesuatu yang lebih baik dan memuaskan dalam kinerjanya. Walaupun
banyak pro dan kontra dalam isu reshuffle itu, tetapi satu hal yang harus
dilihat adalah keadaan masyarakat Indonesia yang kurang berpartisipasi dalam
masalah yang berkaitan dengan kebijakan tersebut. Dimana masalah-masalah yang
ada di negara kita khususnya orang-orang miskin hanya memikirkan pekerjaan,
pangan, dan bantuan medis untuk hari ini, esok atau minggu depan. Maka isu
reshuffle itu, bagi kebanyakan masyarakat kita tidak ada pengaruhnya untuk
kehidupan sehari-hari khususnya orang-orang miskin, karena reshuffle tidak bisa
di makan.
Lalu dalam sepak
bola perubahan susunan pemain akan banyak mengeluarkan dana besar begitu juga
dengan reshuffle. Tetapi dana yang besar itu akan terganti mana kala sesuatu
yang lebih baik itu tercapai. Satu contoh tim sepak bola inggris yaitu
Menchester City walaupun saya sendiri tidak suka tim ini karena saya fans
Liverpool Fc. City mengeluarkan banyak dana yang besar untuk mengganti susunan
pemainnya serta pelatihnya agar tim tersebut menjadi lebih baik, dan sekarang
akibat pengeluaran dan yang besar tersebut city menjadi tim besar dan ditakuti
lawannya serta menjadi salah satu tim terbaik di liga inggris.
Maka bisa
ditarik kesimpulan bahwa suatu perubahan atau pergantian dalam suatu hal
tertentu, walaupun perubahan atau pergantian itu akan mengeluarkan dana yang
cukup besar, tetapi jika hasil yang akan diperoleh atau didapatkan akan lebih
baik, kenapa tidak untuk melakukan perubahan.
Jika dalam sepak
bola perubahan pemain tidak menghasilkan perubahan yang diharapkan tim tersebut
maka yang akan diganti yaitu pelatihnya atau menagernya. Jadi dalam reshuffle
pun demikian jika perubahan dalam kabinet mentri tidak cukup memuaskan maka
yang harus diganti yaitu presidannya, reshuffle presidenya.
Namun kita tidak
boleh pesimis dalam suatu hal apapun, khususnya perubahan yang akan dilakukan.
Kita harus selalu optimis dalam menghadapi sesuatu karena apa yang kita
harapkan adalah sebuah do’a. Jika kita mengharapkan reshuffle yang akan
dilakukan presiden SBY agar kinerja dari para mentri akan lebih baik maka
insyaallah itu akan tercapai. Maka dari itu kita harus selalu optimis dalam
menjalani kehidupan ini.